IPM adalah salah satu Indikator penting dalam mengukur kinerja pemerintah baik daerah maupun pusat. Pada periode 2010 hingga 2015 provinsi-provinsi di luar pulau Jawa dengan status IPM rendah atau sedang menujukkan perkembangan IPM yang positif.
Latar Belakang
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menurut BPS satu indikator penting dalam mengukur keberhasilan pemabangunan manusia suatu wilayah atau Negara. IPM menjelaskan tentang bagaimana penduduk suatu wilayah/Negara dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, pendidikan dan sebagainya. Di Indonesia sendiri, IPM termasuk data strategis karena tidak hanya digunakan sebagai ukuran kinerja pemerintah, tetapi IPM digunakan juga sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokator Umum (DAU). Oleh karena itu, data IPM menjadi sangat penting untuk diperhatikan dalam memantau perkembangan pembangunan suatu wilayah/Negara.
Overview
Pada kesempatan kali ini, akan dilakukan analisa terhadap data IPM tiap provinsi di Indonesia periode 2010 hingga 2015 yang dipublikasikan oleh BPS. Pertama, mari kita lihat bagaimana perkembangan IPM provinsi-provinsi di Indonesia.
BPS mengategorikan IPM menjadi empat kategori sebagai berkut:
- IPM < 60 : IPM rendah
- 60 < IPM < 70 : IPM sedang
- 70 < IPM < 80 : IPM tinggi
- IPM > 80 : IPM sangat tinggi
Pada grafik diatas terlihat ada beberapa provinsi yang mengalami kenaikan status IPM dari sedang ke tinggi seperti Banten, Riau dan Sulawesi Utara serta dari rendah ke sedang yaitu Sulawei Barat dan Papua Barat. Provinsi lain statusnya cenderung stagnan selama 2010 hingga 2015. Sekilas juga dapat kita lihat bahwa wilayah Indonesia timur masih tertinggal dalam pembangunan manusia dari wilayah-wilayah lain di Indonesia. Catatan : Provinsi Kalimantan Utara baru disahkan tahun 2012 sehingga nilai IPM tahun 2010 hingga 2012 masih kosong.
Provinsi Berkinerja Terbaik
Selanjutnya, kita akan melakukan analisa lebih dalam untuk mengetahui provinsi mana yang melakukan perbaikan signifikan dalam pembangunan manusia. Untuk itu, ukuran yang lebih sesuai untuk menggambarkan kinerja pemerintah provinsi dalam pembangunan manusia adalah laju pertumbuhan IPM dari tahun ke tahun dibandingkan nilai IPM yang dimiliki.
Dari grafik diatas dapat kita lihat bahwa tiga provinsi dengan laju pertumbuhan IPM terbesar berturut-turut adalah NTB, NTT dan Kalimantan Barat. Cukup menarik, dari sepuluh besar petumbuhan IPM terbesar, hanya Jawa Timur yang berasal dari pulau Jawa. Selebihnya adalah provinsi di luar pulau Jawa. Sisi positifnya adalah pembangunan di luar Jawa sudah semakin baik selama periode 2010-2015.
Grafik diatas adalah perbandingan rata-rata pertumbuhan IPM manusia tiap provinsi dengan rata-rata pertumbuhan Nasional. Provinsi dengan status IPM tinggi (70 – 80) seperti DKI Jakarta, DI Yogyakarta dan Bali rata-rata laju pertumbuhannya justru di bawah rata-rata nasional.
Grafik diatas memperkuat temuan bahwa nilai IPM awal berbanding terbalik dengan rata-rata laju pertumbuhan. Semakin tinggi nilai IPM awal semakin rendah rata-rata laju pertumbuhannya dengan nilai korelai 0,65.
Kesimpulan
Laju pertumbuhan pembangunan manusia Indonesia diukur dari IPM mengalami kenaikan di tahun 2010 hingga 2015. Kenaikan yang tinggi terjadi pada provinsi yang status awal IPM-nya adalah rendah atau sedang dan hal tersebut terjadi kebanyakan di provinsi yang berada di luar pulau Jawa, sebuah indikasi positif untuk pemerataan pembangunan. Sedangkan provinsi dengan status IPM tinggi cenderung lambat pertumbuhan IPM-nya.
Referensi : https://www.bps.go.id/ http://ipm.bps.go.id/page/ipm